Rumah Sederhana, Rumah Mungil, Rumah Minimalis, Rumah Modern, Rumah Mewah, Rumah Art Deco ,Rumah Mediteranian, Rumah Tropical,Rumah Klasik , Rumah Tradisional, Rumah Etnik, Rumah Retro, Rumah Lux, Rumah Hijau.

...

Jasa Perhitungan Struktur Rumah Tinggal

Perhitungan Struktur khususnya diperlukan untuk bangunan rumah tinggal dengan spesifikasi memiliki 2 lantai ke atas. Struktur adalah sebuah sistem, artinya gabungan atau rangkaian dari berbagai macam elemen-elemen yang dirakit sedemikian rupa hingga menjadi satu kesatuan yang utuh. Analisis struktur bangunan rumah tinggal dilakukan dengan program komputer berbasis elemen hingga ( finite element ) untuk berbagai kombinasi pembebanan yang meliputi beban mati, beban hidup, beban angin, dan beban gempa dengan pemodelan struktur 3-D ( space-frame ) menggunakan Software SAAP2000 . Analisis terhadap beban gempa digunakan cara statik ekivalen maupun dinamik response spectrum analysis dan time history analysis. Struktur bangunan rumah tinggal dirancang mampu menahan gempa rencana sesuai peraturan yang berlaku yaitu SNI 03-1726-2002 tentang Tatacara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung. Konsep perancangan konstruksi bangunan rumah tinggal didasarkan pada analisis kekuatan batas ( ultimate-strength ) yang mempunyai daktilitas cukup untuk menyerap energi gempa sesuai peraturan yang berlaku. 

JENIS BEBAN PADA KONSTRUKSI BANGUNAN

1. Beban mati ( Dead load )
    Beban mati yang merupakan berat sendiri konstruksi (specific gravity) menurut Tata Cara Perencanaan  
    Pembebanan untuk Rumah dan Gedung (SNI 03-1727-1989-F), adalah seperti tabel berikut :

No
Konstruksi
Berat
Satuan
1
Baja
7850
kg/m3
1
Beton bertulang
2400
kg/m3
2
Beton
2200
kg/m3
3
Dinding pas bata ½ bt                                      
250
kg/m2
4
Dinding pas bata 1 bt
450
kg/m2
5
Curtain wall+rangka
60
kg/m2
6
Cladding + rangka
20
kg/m2
7
Pasangan batu kali
2200
kg/m3
8
Finishing lantai (tegel)
2200
kg/m3
9
Plafon+penggantung
20
kg/m2
10
Mortar
2200
kg/m3
11
Tanah, Pasir
1700
kg/m3
12
Air
1000
kg/m3
13
Kayu
900
kg/m3
14
Baja
7850
kg/m3
15
Aspal
1400
kg/m3
16
Instalasi plumbing
50
kg/m


2. Beban hidup ( Live load )
Beban hidup yang bekerja pada lantai bangunan Tata Cara Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung (SNI 03-1727-1989-F), adalah seperti tabel berikut :

No
Lantai bangunan
Beban hidup
Satuan
1
Hall,coridor,balcony
300
kg/m2
2
Tangga dan bordes
400
kg/m2
4
Lantai bangunan
250
kg/m2
5
Lantai atap bangunan
100
kg/m2

3. Beban gempa ( Earthquake )
Beban gempa dihitung berdasarkan Tatacara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung (SNI 03-1726-2002) dengan 2 metode yaitu cara statik dan dinamik. Dari hasil analisis kedua cara tersebut diambil kondisi yang memberikan nilai gaya atau momen terbesar sebagai dasar perencanaan.

a. Metode Statik Ekivalent
Gaya geser dasar nominal pada struktur akibat gempa dihitung dengan rumus sebagai berikut :
V = C . I / R .Wt
Dengan, C= nilai faktor response gempa, yang ditentukan berdasarkan wilayah gempa ( gambar 1 ), kondisi tanah dan waktu getar alami.

b. Metode Dinamik Response Spectrum
  1. Besar beban gempa ditentukan oleh percepatan gempa rencana dan massa total struktur. Massa total struktur terdiri dari berat sendiri struktur dan beban hidup yang dikalikan dengan faktor reduksi 0,5.
  2. Percepatan gempa diambil dari data zone 5 Peta Wilayah Gempa Indonesia menurut Tatacara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung (SNI 03-1726-2002) dengan memakai spektrum respons yang nilai ordinatnya dikalikan dengan koreksi I/R = 1/6,4 seperti tabel di bawah. Percepatan grafitasi diambil, g = 981 cm/det2.
  3. Analisis dinamik dilakukan dengan metode superposisi spectrum response. dengan mengambil response maksimum dari 4 arah gempa, yaitu 0, 45, 90, dan 135 derajat.
  4. Digunakan number eigen NE = 3 dengan mass partisipation factor ³ 90 % dengan kombinasi dinamis (CQC methode)
  5. Karena hasil dari analisis spectrum response selalu bersifat positif (hasil akar), maka perlu faktor +1 dan –1 untuk mengkombinasikan dengan response statik.
Tabel 1. Nilai spectrum terkoreksi

Waktu getar (detik)
Nilai spectrum
Nilai spectrum terkoreksi
0.0
0.32
0.05
0.2
0.83
0.13
0.6
0.83
0.13
1.0
0.50
0.08
1.5
0.33
0.05
2.0
0.25
0.04
2.5
0.20
0.03
3.0
0.17
0.02

c. Metode Time History Analysis 
Analisis dinamik linier riwayat waktu (time history) sangat cocok digunakan untuk analisis struktur yang tidak beraturan terhadap pengaruh gempa rencana. Mengingat gerakan tanah akibat gempa di suatu lokasi sulit diperkirakan dengan tepat, maka sebagai input gempa dapat didekati dengan gerakan tanah yang disimulasikan. Dalam analisis ini digunakan hasil rekaman akselerogram gempa sebagai input data percepatan gerakan tanah akibat gempa. Rekaman gerakan tanah akibat gempa diambil dari akselerogram gempa El-Centro N-S yang direkam pada tanggal 15 Mei 1940. Dalam analisis ini redaman struktur yang harus diperhitungkan dapat dianggap 5% dari redaman kritisnya. Faktor skala yang digunakan = g x I/R dengan g = percepatan grafitasi (g = 981 cm/det2).

 
4. Beban Angin
Beban angin minimum pada bangunan yang terletak cukup jauh dari tepi laut dihitung berdasarkan kecepatan angin 20 m/detik pada ketinggian 10 m di atas permukaan tanah dengan rumus : P = V2/16
P = tekanan tiup angin (kg/m2)
V = kecepatan angin (m/det)

Tabel 2. Beban angin dasar

Ketinggian dari muka tanah
Beban angin dasar (kg/m2)
0 m – 10 m
25
10,1 m – 20 m
35
20,1 m – 30 m
43
30,1 m – 50 m
56
50,1 m – 70 m
66
70,1 m – 100 m
79
 
Beban angin tersebut harus dikalikan dengan koefisien tekanan angin sesuai ketentuan Tata Cara Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung (SNI 03-1727-1989-F). 


BAHAN STRUKTUR

1. Beton
Untuk struktur kolom, sloof, balok lantai dan plat lantai digunakan beton dengan kuat tekan beton yang disyaratkan, fc’ = 25 MPa (setara dengan beton K-300). Modulus elastis beton, Ec = 4700.Öfc’ = 2,35.104 MPa = 2,35.107 kN/m2. Angka poison, u = 0,20. Modulus geser, G = Ec/ [ 2.( 1 + u ) ] = 0,98.107 kN/m2.

2. Baja Tulangan
Untuk baja tulangan dengan Æ > 12mm digunakan baja tulangan ulir BJTD 40 dengan tegangan leleh baja, fy = 400 MPa. Untuk baja tulangan dengan Æ < 12mm digunakan baja tulangan polos BJTP 24 dengan tegangan leleh baja, fy = 240 MPa. Modulus elastis baja, Es = 2,1.105 MPa.

3. Baja Profil
Mutu baja profil yang digunakan untuk struktur baja harus memenuhi persyaratan setara dengan BJ-37.


KOMBINASI PEMBEBANAN
Semua komponen struktur dirancang memiliki kekuatan minimal sebesar kekuatan yang dihitung berdasarkan kombinasi beban sbb. :
1) Kombinasi 1,4.D
2) Kombinasi 1,2.D + 1,6.L
3) Kombinasi 1,2.D + Lr ± E
4) Kombinasi 0,9.D + E
5) Kombinasi 0,9.D + 1,2.L + 1,2.W
6) Kombinasi 0,9.D + 1,3.W
Dengan :
D = beban mati ( Dead load )
L = beban hidup ( Live load )
Lr = beban hidup yang direduksi.
E = beban gempa ( Earthquake )
W = beban angin ( Wind ) 

Demikian sedikit uraian singkat tentang perhitungan struktur konstruksi bangunan rumah tinggal sehingga untuk mendirikan sebuah bangunan rumah tinggal yang khususnya memiliki 2 lantai atau lebih diharuskan menggunakan perhitungan struktur agar bisa diharapkan bangunan tersebut aman terhadap gaya2 atau beban2 yang timbul yang bekerja pada bangunan dan bisa lebih hemat serta efisien dalam menentukan jenis material, dimensi struktur pada bangunan tersebut.


Harga Jasa Perhitungan Struktur :
 
Harga Jasa Perhitungan Struktur Rumah Tinggal  Rp 15.000/m2. ( luas bangunan )

Penjelasan perhitunganya Jasa Perhitungan Struktur Rumah Tinggal adalah sbb:
Misalkan Luas tanah anda ( 7 m X 10 m) = 70 m2 x Rp 15.000 = Rp1.050.000
Misalkan bangunan terdiri dari 2 lantai maka  Rp 1.050.000 X 2 = Rp 2.100.000


Klik " ORDER " untuk pemesanan Jasa Perhitungan Struktur  Rumah Tinggal